Laman

Rabu, 21 Juli 2010

Wisuda Anak Dhuafa Berprestasi Dari Penjuru Indonesia

“Orang Miskin Tidak Boleh Sekolah”, memang bukan sekedar judul buku. Realita di masyarakat Indonesia menunjukkan masih adanya diskriminasi akses pendidikan, penyebab terbesarnya selalu sama: ketiadaan biaya.
Akan tetapi kalimat itu tidak berlaku di SMART Ekselensia Indonesia (SMART EI), sekolah menengah bebas biaya, akseleratif, dan berasrama. Sekolah ini, hadir untuk memenuhi hak anak-anak dhuafa memperoleh pendidikannya. Berdiri dari dana sosial masyarakat (baca: zakat, infaq, sedekah) yang dihimpun oleh Dompet Dhuafa, telah dua tahun ini, SMART EI meluluskan siswanya melalui sebuah prosesi: wisuda.

Juli ini menjadi momen membahagiakan sekaligus mengharukan bagi 30 siswa kelas 5 SMART EI. Seperti siswa kelas 3 SMA pada umumnya, bulan ini adalah saat mereka mengakhiri masa sekolah menengah mereka dan melanjutkan kuliah. Sabtu, (17/7/2010) prosesi wisuda mereka akan digelar. Gedung sekolah yang terletak di Jl. Raya Parung-Bogor KM. 42 Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, akan menjadi saksi sejarah mereka. “Terbang Ke Penjuru Nusantara, Dari SMART EI Untuk Indonesia” adalah tema yang diangkat

Tahun ini, kali kedua dalam kurun waktu dua tahun, SMART EI menggelar prosesi wisuda para siswanya. Seperti tahun sebelumnya, orasi ilmiah dari Dr. Haidar Bagir (Tokoh muslim dunia/The 500 Most Influential Muslim in the World-2009 sumber: The Royal Islamic Strategic Studies Center) akan membuka rangkaian acara. Prabu Revolusi, akan memandu jalannya talkshow bertajuk “Inilah SMART EI Itu”, dengan pembicara Alif Fuadi (Penulis Best Seller Negeri Lima Negara), Direktur Program Dompet Dhuafa Moh. Arifin Purwakananta, para mitra seleksi SMART, dan orangtua siswa. Rupa-rupa hiburan telah pula disiapkan. Dari paduan suara siswa, musik ansamble, hingga penampilan teater Nusantara.

Berdiri sejak tahun 2004, sekolah ini telah memberi kemanfaatan bagi lebih dari 200 anak. Mereka berasal dari 24 provinsi Indonesia. Kecerdasan akademik menjadi satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh para calon siswanya. Karenanya tidak heran jika dari 30 siswa kelas 5 SMART EI yang akan diwisuda, 29 diantaranya telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur PPKB (dulu disebut PMDK) dan UMB (Ujian Masuk Bersama). Yang juga tak kalah membahagiakan, semua angkatan pertama SMART EI yang lulus lebih dulu, memiliki indeks prestasi (IP) di atas 3 pada semester pertama kuliah mereka.

SMART EI berada di bawah pengelolaan Lembaga Pengembangan Insani (LPI), yaitu jejaring Dompet Dhuafa yang berkhidmat pada peningkatan kualitas SDM masyarakat marginal melalui pemberdayaan pendidikan formal. Kehadiran sekolah ini memberi bukti, betapa kekuatan kepedulian kolektif masyarakat Indonesia telah mampu mengantarkan anak-anak dhuafa berprestasi itu meraih mimpi: jenjang pendidikan yang lebih tinggi.(LPI-DD)

Baca Juga Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar