Laman

Minggu, 26 September 2010

DPR Dukung Polri Tegas Atasi Teroris

Wakil Ketua Komisi III Bidang Hukum DPR Tjatur Sapto Edy mendukung Polri melakukan tindakan tegas kepada para perampok bersenjata yang juga bagian dari jaringan teroris. Tetapi, ada baiknya para pelaku itu dilumpuhkan dengan tidak membunuhnya.
"Jangan dibiarkan kalau itu betul perampokan bersenjata, penindasan, dan penghilangan nyawa orang lain," kata Tjatur Sapto Edy dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Sabtu 25 September 2010.
Tjatur juga baru mendapatkan informasi adanya perampokan bersenjata lagi seperti yang terjadi di Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus lalu. Modusnya hampir sama. Malah, perampok Medan diketahui pernah berlatih di kamp militer teroris di Janto, Aceh.
Kali ini perampokan terjadi di tiga mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di dalam lingkungan Universitas Bung Hatta, Jalan Sumatera, Ulak Karang Utara.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB. Pelaku diduga berjumlah 12 sampai 15 orang. Saat ini, enam orang berhasil dilumpuhkan, dua diantaranya tewas dalam pengejaran. "Untuk urusan penegakan hukum itu harus tegas," ujar politisi yang juga Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Sebenarnya, kata Tjatur, Komisi III sejak kemarin ingin berbincang langsung dengan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri untuk membahas perampokan oleh teroris. Tetapi, Polri sedang disibukkan dengan urusan teroris.
"Karena Polri sedang genting, Polri minta ditunda. Kami memahami dan sebetulnya ingin membicarakan masalah ini lebih tegas," ujar dia.
Kemarin, Kapolri menyampaikan bahwa sejak beraksi mulai tahun 2000, kawanan teroris menewaskan 298 orang. Aksi itu dimulai saat terjadi bom Bali I yang menewaskan lebih dari 200 warga Indonesia dan asing. (hs)

Baca Juga Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar