Laman

Rabu, 22 September 2010

Pelatihan Internasional

JAKARTA, (PRLM).- Sebanyak 320 guru, dosen, dan tenaga pendidik dari empat negara E-9 (negara dengan populasi terbanyak dunia) mengikuti program pelatihan guru internasional di Indonesia, 20 September s.d. 2 Oktober 2010.
Terdapat sembilan negara anggota E-9 yang diperkirakan mencakup 65 persen populasi dunia ini, meliputi Bangladesh, Brazil, China, Mesir, India, Indonesia, Meksiko, Nigeria, dan Pakistan. Sementara, pada ajang kali ini, empat negara yang mengirimkan pesertanya adalah Mesir, Bangladesh, Meksiko, dan Indonesia.
Mendiknas Mohammad Nuh membuka pelatihan itu di Gedung D Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Senayan Jakarta, Senin (20/9). Dalam sambutannya, Mendiknas menuturkan, forum ini bukan pertemuan biasa. Ini menjadi ajang untuk membangun kohesivitas. “Ini suara dari 65 persen penduduk dunia,” ujarnya.

Sebelumnya, dijelaskan Nuh, terdapat sejumlah makna yang dapat digali dalam ajang tersebut. Yaitu, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa diklaim oleh satu negara tertentu. “Ilmu pengetahuan dan teknologi itu cross border, cross country. Itu lintas batas,” katanya.
Lalu, makna bagi Indonesia, setidaknya ada recognition terhadap komitmen dan inisiatif Indonesia dalam dunia pendidikan. Makna lainnya, kata Nuh, bahwa forum ini bukan forum biasa, tetapi forum untuk antara lain pertukaran pengalaman dan resources sharing. Ini juga menjadi bagian dari diplomasi budaya atau cultural diplomacy.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiknas Dodi Nandika menuturkan, program yang bertujuan untuk menyebarluaskan “best practices” dalam pendidikan melalui pelatihan guru dan meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan menteri-menteri pendidikan negara-negara E-9 ke-7 yang berlangsung di Bali, 10 s.d. 12 Maret 2008 dan Senior Official Meeting (SOM) di Jakarta, 22 s.d. 23 Oktober 2008.
Sementaraa itu, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kemdiknas Baedhowi menjelaskan, program pelatihan guru ini akan dilaksanakan di 12 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) seluruh Indonesia, yaitu P4TK Ilmu Pengetahuan Alam (Bandung), P4TK Mesin dan Teknologi (Bandung), P4TK Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (Bandung), P4TK Pertanian (Cianjur).
P4TK Matematika (Yogyakarta), P4TK Seni dan Budaya (Yogyakarta), P4TK Otomotif dan Elektronika (Malang), P4TK Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (Malang), P4TK Bangunan dan Listrik (Medan), P4TK Bahasa (Jakarta), P4TK Bisnis dan Pariwisata (Jakarta), dan P4TK Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling (Jakarta).
Pada pembukaan ini hadir antara lain Direktur Unesco (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) Perwakilan Kantor Jakarta, Hubert Gijzen. (A-94/das)***
AGUS IBNUDIN/"PRLM"
Sumber: Pikiran Rakyat

Baca Juga Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar