Laman

Kamis, 23 September 2010

Mencari Bibit Musisi

Mencari Bibit Musisi di Sekolah Musik
SEKOLAH musik di Indonesia terus bermunculan. Seiring perkembangan musik yang semakin maju, apakah sekolah ini telah menghasilkan bibit musisi baru berkualitas atau hanya sekadar bisnis semata? Banyak orang menaruh harapan ketika belajar musik di sekolah musik.
Selain berharap mendalami skill bermusik, para siswa sekolah ini juga berharap bermusik dapat mengembangkan karier mereka di bidang tersebut. Yang paling penting, dengan sekolah musik banyak di antara siswanya yang berharap musik sebagai sebuah pekerjaan yang menjanjikan di masa depan, meski tidak jarang orang belajar musik hanya untuk melepas penat atau sekadar hobi. Sejak dua tahun gitaris band Gigi, Dewa Budjana, bersama teman- temannya membangun sekolah musik bernama Guitar School of Indonesia (GSI).

Seiring perkembangannya, Budjana tidak menyangka sekolah musik tersebut banyak diminati. Malah, banyak orang yang meminta agar dibuka juga kelas bass, drum, keyboard, dan vokal. Hal itu yang membuatbudjana akhirnya membuka sekolah musik secara utuh, yakni Music School of Indonesia (MSI). Selama ini Budjana memang tidak terlibat langsung dengan sekolah yang didirikannya itu lantaran kesibukannya yang padat bersama Gigi. Hanya, setiap satu bulan sekali dia memberi workshop bagi siswanya dan berbagi ilmu ini yang ternyata memberi pengaruh positif bagi siswanya. Sementara materi yang diajarkan setiap harinya menggunakan metode yang cukup menarik.
Pertama ada teknik dasar bermusik dan untuk selanjutnya,setiap siswa dapat mengembangkan kemampuan musik secara individu. Setelah menguasai teknik dasar, bagi mereka yang terbaik akan ikut terlibat dalam acara Student Recital, sebuah aksi panggung dari 100 siswa MSI berbakat yang berkolaborasi dengan pengajar MSI, di antaranya Dewabudjana, Inna Kamarie, Randy Pangalila,Anton “Kerispatih”, dan musisi kenamaan lainnya. Hadirnya musisi besar ini dapat memberikan masukan berharga kepada siswa.
“Apa yang kita lakukan ini sebagai bentuk kontribusi kepada dunia musik Indonesia dan bukan mustahil dari mereka ini nanti menjadi musisi besar dan sekolah ini akan mampu membantu perkembangan musik dengan musisi berkualitas,”ungkapBudjana. Namun, Budjana tidak menjanjikan dapat menyalurkan bakat para siswanya untuk mendapatkan sebuah pekerjaan di industri musik. Hanya,jika mereka yang benarbenar serius dan mempunyai kemampuan terbaik, dirinya akan mencarikan sebuah band yang cocok. “Masing-masing siswa juga bisa memilih sendiri teman untuk menjadi sebuah kelompok musik atau band dan kita berusaha melakukan yang terbaik.
Jujur, saya tidak mengambil keuntungan dari apa yang saya berikan. Kalau mau cari untung,saya jalani konser bersama Gigi.Buat saya keuntungan konser itu sudah cukup,”ungkapBudjana. Sementara sekolah musik yang sudah cukup lama berperan di Indonesia, yakni sekolah musik pimpinan Purwacaraka yang bernama Purwacaraka Music Studio (PCMS). Sekolah ini didirikan pada, 1 Oktober 1988. Kebetulan, dalam sekolah musiknya Purwacaraka memberi berbagai macam kelas.
Selain kelas vokal,piano,dan drum,PCMS juga menyediakan kelas keyboard, gitar elektrik, gitar bass, gitar klasik, dan biola. Namun, kelas vokal menjaring peminat terbanyak. Tercatat sebanyak 50% murid memilih pendidikan olah vokal.Hasilnya,sudah banyak musisi andal yang ditelurkannya. Sekolah musik ini telah tersebar ke seluruh Indonesia dan telah melahirkan banyak musisi andal.Apalagi,Purwacaraka mempunyai wadah yang dapat menampung musisi berkualitas dalam sebuah orkestranya. Sementara musisi sekaligus dosen musik Universitas Pelita Harapan Beben jazz mengaku telah melahirkan banyak musisi andal, di antaranya Inna Kamarie, mantan kelompok vokal Dewi- Dewi.
Banyak pelajaran yang didapat Ina ketika belajar vokal bersama Beben. Pria yang kini menjadi suaminya itu tidak saja mengajar teknik dasar bernyanyi, tapi bagaimana seseorang menyanyi dengan hatinya, dengan sepenuh jiwa. “Sama saja dengan main musik. Orang main musik tidak hanya sekadar bisa, tapi bermusik itu harus ada rasanya. Bagaimana memainkan musik agar orang yang mendengarnya menikmati permainan tersebut,”ungkap Beben. Menurut Inna,tidak mudah belajar untuk menjiwai sebuah lagu. Namun, pelajaran yang diberikan gurunya itu membuat Inna menjadi seorang penyanyi profesional.
“Ketika kita sudah tahu teknik menyanyi, hal yang harus dilakukan adalah menjiwai dan itu harus belajar,”ungkap Inna. Demikian dengan artis sinetron Randy Pangalila.Dia mencoba mengembangkan kemampuan musiknya. Bintang sinetron Cinta Fitri ini mencoba mendalami gitar dan vokal. Selama ini dia tidak bisa bermain gitar.Tapi dalam waktu 6 bulan di sekolah musik, pria kelahiran 19 Oktober 1990 ini sudah mengerti kunci dasar dan kini terus mengembangkan kemampuannya bermain gitar. Sekarang Randy pun menjadi vokalis band Eleven. “Tadinya saya tidak bisa main gitar, tapi dengan niat dan sekolah musik,sekarang sudah bisa.
Sudah lama saya ingin bisa main dan ini kesempatannya. Jadi, sekarang hobinya gitaran,”ungkap Randy. Meski waktu sekolah musiknya itu tidak setiap hari, hanya beberapa jam,3 kali dalam satu minggu, tapi Randy mendalaminya di waktu luang. Dia ingin kemampuan bermain gitarnya berkembang terus. “Jadi kalau sekarang nyanyi ya suka sambil main gitar,”ungkap Randy. (tedy achmad)
Sumber: Seputar Indonesia.

Baca Juga Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar